Pendidikan
merupakan hak asasi setiap manusia dalam proses mempersiapkan diri menuju masa
depan yang lebih baik. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
41 Tahun 2007, bahwa visi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem
pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan
semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas
sehingga mampu dan proaktif menjawab adanya tantangan perkembangan zaman. Maka
dari itu untuk mewujudkan visi pendidikan nasional diperlukan pembelajaran secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu
lingungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan,
dinilai dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien. Proses belajar
dapat dilakukan di lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah. Menurut
Baharudin dan Wahyuni (2015: 14-15) belajar merupakan aktivitas yang dilakukan
seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan
atau pengalaman-pengalaman, baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun
keterampilan. Pengetahuan merupakan informasi yang diketahui serta disadari
oleh manusia melalui pengamatan akal. Pembelajaran di sekolah dasar terdapat
beberapa pengetahuan baik eksak maupun non eksak. Pengetahuan eksak yaitu
pengetahuan yang mempelajari sesuatu dengan jawaban pasti dan terbatas. Pengetahuan
eksak salah satunya yaitu matematika.
Setelah
berkelana kesana kian kemari, dari berbagai kegiatan yang dilalui penulis, melalui
observasi di SD N A banyak ditemui siswa yang kurang berminat pada mata
pelajaran matematika. Banyak dari mereka yang merasa ketakutan dengan mata
pelajaran matematika. Siswa mudah menyerah dan merasa tidak mampu menguasai
materi yang akan diajarkan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Hal itu
berdampak terhadap rendahnya nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika serta ketidaktercapaiannya kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Berdasarkan data dari guru kelas II SD N A memiliki KKM yang
telah ditetapkan adalah 70. Tetapi pada kenyataanya nilai siswa pada mata
pelajaran matematika masih di bawah KKM.
Jurnal
yang sesuai diantaranya:
Judul yang ingin penulis teliti yaitu:
Keefektifan Model Team Games Tournamen (TGT)
Berbantu Media Ular Tangga Terhadap Hasil Belajar Materi Satuan Panjang Kelas
II SD N A Kabupaten Z.
Terima kasih.