About

Senin, 16 Oktober 2017

PENDAHULUAN BAGIAN TERATAS

Pendidikan merupakan hak asasi setiap manusia dalam proses mempersiapkan diri menuju masa depan yang lebih baik. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007, bahwa visi pendidikan nasional adalah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab adanya tantangan perkembangan zaman. Maka dari itu untuk mewujudkan visi pendidikan nasional diperlukan pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingungan belajar. Proses pembelajaran perlu direncanakan, dilaksanakan, dinilai dan diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien. Proses belajar dapat dilakukan di lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah. Menurut Baharudin dan Wahyuni (2015: 14-15) belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman, baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Pengetahuan merupakan informasi yang diketahui serta disadari oleh manusia melalui pengamatan akal. Pembelajaran di sekolah dasar terdapat beberapa pengetahuan baik eksak maupun non eksak. Pengetahuan eksak yaitu pengetahuan yang mempelajari sesuatu dengan jawaban pasti dan terbatas. Pengetahuan eksak salah satunya yaitu matematika.
Setelah berkelana kesana kian kemari, dari berbagai kegiatan yang dilalui penulis, melalui observasi di SD N A banyak ditemui siswa yang kurang berminat pada mata pelajaran matematika. Banyak dari mereka yang merasa ketakutan dengan mata pelajaran matematika. Siswa mudah menyerah dan merasa tidak mampu menguasai materi yang akan diajarkan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Hal itu berdampak terhadap rendahnya nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika serta ketidaktercapaiannya kriteria ketuntasan minimal (KKM). Berdasarkan data dari guru kelas II SD N A memiliki KKM yang telah ditetapkan adalah 70. Tetapi pada kenyataanya nilai siswa pada mata pelajaran matematika masih di bawah KKM.
Jurnal yang sesuai diantaranya: 

Judul yang ingin penulis teliti yaitu:
Keefektifan Model Team Games Tournamen (TGT) Berbantu Media Ular Tangga Terhadap Hasil Belajar Materi Satuan Panjang Kelas II SD N A Kabupaten Z. 
Terima kasih.


1 komentar: